Kamis, 04 Juli 2013

MALIKI YAUMIDDIIN



  • Malik = Yang Merajai, Raja berkuasa degan Hukum-HukumNya. Merajai artinya tidak ada satu makhlukpun yang boleh jadi raja selain Yang Merajai. 
  • Yaum = hari atau saat atau kurun waktu. 
  • Diin = system kehidupan yang diatur oleh Allah. 
  • Jadi Maliki Yaumiddin adalah Allah yang merajai alam sepanjang masa dengan diinNya. Allah tidak pernah lelah, mengantuk dan berhenti mengurus dan memelihara alam dengan diinNya (Baca ayat kursi QS.2/255). 
(Yang menguasai hari pembalasan) di hari kiamat kelak. 
Lafal 'yaumuddiin' disebutkan secara khusus, karena di hari itu tiada seorang pun yang mempunyai kekuasaan, kecuali hanya Allah Ta'ala semata, sesuai dengan firman Alah Ta'ala yang menyatakan, "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini (hari kiamat)? Kepunyaan Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." Q.S. Al-Mu'min 16) Bagi orang yang membacanya maaliki' maknanya menjadi "Dia Yang meiliki semua perkara di hari kiamat". Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini secara kekal, perihalnya sama dengan sifat-sifat-Nya yang lain, yaitu seperti 'ghaafiriz dzanbi' Yang mengampuni dosa-dosa). Dengan demikian maka lafal 'maliki yaumiddiin' ini sah menjadi sifat baik Allah, karena sudah ma'rifah (dikenal).


Maliki yaumuddin adalah prinsip mulkiyallah, bahwa dialam semesta ini hanya Allah saja yang patut menjadi Raja bagi alam dan manusia. Dialah akan menjadi Raja bagi manusia artinya benar-benar akan ditaati manusia tatkala diinNya sudah tegak. Hari penghakiman atas manusia adalah hari tatkala manusia sudah menyerahkan diri kepada kekuasaan Allah secara sempurna. Para Rasul dan khalifah ditunjuk oleh Allah menjadi hakim yang adil atas manusia dan bangsa-bangsa (QS.4/64-65), penghakiman kepada manusia bukan dimaksudkan untuk membalas dendam kesalaham manusia tetapi dalam rangka mensucikan kembali manusia dari dosa-dosanya. Pada saat Rasul Allah berkuasa dibumi maka Nur Allah bercahaya kepada seluruh manusia, manusia hidup untuk menyongsong Nur Allah itu.

Tanpa adanya Rasul Allah yang berkuasa dibumi, maka pengampunan dosa manusia hanya dimungkinkan kalau manusia memiliki aqidah tidak membuat tandingan kepada Allah sebagai Robb, sebab dosa yang tidak diampunkan adalah dosa musyrik yaitu dosa yang sengaja menganggap Allah bukan Robb dan bukan Malik dan menjadikan manusia sebagai robb dan malik lain bagi manusia.


Kiamat bukan semata-mata harus diyakini adanya, tetapi juga harus menjadi motivasi untuk selalu berbuat baik, saleh, beriman kepada Allah, menjauhi semua perbuatan buruk, dan menyadari bahwa kehidupan dunia bersifat sementara. Akhirat merupakan kehidupan sebenarnya.

Kemudian, apa yang kamu rasakan ketika mendengar kata kiamat? Kiamat merupakan peristiwa yang sangat dahsyat. Hal ini disampaikan Allah pada surah Al-Insiqaaq ayat 1-5. 

إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ (١) وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ (٢) وَإِذَا الأرْضُ مُدَّتْ (٣) وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ (٤) وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ       ٥

selain itu, ada lagi ayat-ayat lainnya yang menjelaskan kedahsyatan kiamat.

  1. Surah Al-Haqqah ayat 13-16
  2. Surah At-Takwiir ayat 1-6
  3. Surah Al-Infiithaar ayat 1-4
Hari kiamat  dalam Al Quran digambarkan sebagai saat yang menggetarkan karena dahsyatnya goncangan dan dapat menulikan telinga karena kerasnya suara serta menghancurkan alam semesta beserta isinya. Setelah semuanya hancur luluh, seluruh manusia akan dibangkitkan kembali kemudian akan diseru dan dikumpulkan di suatu tempat yang disebut mahsyar. disana semua umat manusia diperhitungkan segala amal dan perbuatan di mahkamah Ilahi. Setiap menusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan yang diperbuatnya selama di dunia. Semua perbuatan baik dan semua kejahatan manusia akan dibalas Allah. Tidak ada yang terlewat satu pun. Manusia yang beramal baik dan saleh akan masuk ke dalam surga, sedangkan balasan untuk melakukan kejahatan dan perbuatan yang tidak benar atau salah dimasukkan ke dalam neraka.

Ketika sangkakala ditiup, seluruh manusia dan makhluk hidup mati sehingga tidak ada yang tersisa selain Allah. Kemudian ditiup lagi  dan terbangunlah semua makhluk, termasuk manusia yang mendengar suara tiupannya. Mereka semua merasa ketakutan, panik, kebingungan, dan bertanya-tanya tentang kejadian tersebut. Mereka semua dikumpulkan di padang mahsyar dan berdiri di hadapan Allah untuk perhitungan amalnya masing-masing.

Terbentuklah Mahkamah Keadilan Ilahi untuk meminta pertanggungjawaban atas segala amal perbauatan seluruh manusia di dunia. Catatan amal segala ibadah dan perbuatan di bagikan kepada setiap munusia. Para malaikat dan para nabi Allah hadir sebagai saksi atas berbagai amal setiap manusia. Tangan, kaki, mata, telinga, dan kulit pun berbicara dan menjadi saksi. Seluruh manusia diperhitungkan perbuatan-perbuatannya dengan timbangan (mizan) Ilahi dan mereka melihat hasil semua perbuatannya.

Diumumkanlah tempat akhir masing-masing. Orang-orang saleh bergerak menuju ke surga firdaus. Orang-orang durhaka, orang-orang kafir, dan kaum munafik digiring menuju neraka. Orang-orang yang masuk surga menikmati berbagai keindahan dan kenikmatan yang tidak ada bandingannya dengan yang pernah didapatkan di dunia. Sebaliknya, orang-orang yang masuk neraka disiksa sesuai dengan perbuatannya di dunia. Mereka berteriak meminta ampun, tetapi siksa atas semua perbuatan-perbuatan buruk dan pengingkarannya terhadap ajaran-ajaran Allah dan Rasulullah saw terus berlangsung sampai Allah menetapkan batas akhirnya.

Senin, 01 Juli 2013

Akar Tumbuhan

Akar pada tumbuhan terletak di paling bawah. Pada tumbuhan yang hidup di darat maka akarnya berada di dalam tanah. Sedangkan pada tumbuhan yang hidup di air maka akarnya berada di dalam air.

Akar berguna untuk menyerap air dan unsur hara di dalam tanah maupun air. Tanpa akar maka tumbuhan tidak dapat hidup alias akan mati.

Berdasarkan bentuk bijinya, akar dibagi menjadi 2:

  1. Akar serabut
dapat ditandai dari bijinya yang berkeping satu (tunggal) atau biasa terkenal dengan nama monokotil.
contoh tumbuhan berakar serabut adalah jagung, rumput, tebu.

2.  Akar tunggang

dapat ditandai dari bijinya yang berkeping biji dua atau biasa terkenal dengan nama dikotil.
contoh tumbuhan berakar tunggang adalah mangga, jambu, durian.

Perbedaan akar serabut (monokotil) dan akar tunggang (dikotil)

Ular Kobra dan Ular Sanca

  • Ular sendok atau yang juga dikenal dengan nama kobra adalah sejenis ular berbisa dari sukuElapidae. Disebut ular sendok (Jw.ula irus) karena ular ini dapat menegakkan dan memipihkan lehernya apabila merasa terganggu oleh musuhnya. Leher yang memipih dan melengkung itu serupa bentuk sendok atau irus (sendok sayur).

Istilah kobra dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Inggriscobra, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari bahasa Portugis. Dalam bahasa terakhir itu, cobra merupakan sebutan umum bagi ular, yang diturunkan dari bahasa Latin colobra (colubercolubra), yang juga berarti ular. Ketika para pelaut Portugis pada abad ke-16 tiba di Afrika dan Asia Selatan, mereka menamai ular sendok yang mereka dapati di sana dengan istilah cobra-capelo, ular bertudung. Dari nama inilah berkembang sebutan-sebutan yang mirip dalam bahasa-bahasaSpanyolPrancis, Inggris dan lain-lain bahasa Eropa.
Ular sendok dalam bahasa Indonesia merujuk pada beberapa jenis ular dari marga Naja. Sedangkan ular king-cobra (Ophiophagus hannah) biasanya disebut dengan istilah ular anangatau ular tedung.

Bisa Ular sendok[sunting]

Bisa atau racun ular sendok merupakan salah satu yang terkuat dari jenisnya, dan mampu membunuh manusia. Ular sendok melumpuhkan mangsanya dengan menggigit dan menyuntikkan bisa neurotoxin pada hewan tangkapannya (biasanya binatang mengerat atau burung kecil) melalui taringnya. Bisa tersebut kemudian melumpuhkan syaraf-syaraf dan otot-otot si korban (mangsa) dalam waktu yang hanya beberapa menit saja.
Selain itu, ular sendok dapat melumpuhkan korbannya dengan menyemprotkan bisa ke matanya; namun tidak semua kobra dapat melakukan hal ini.
Kobra hanya menyerang manusia bila diserang terlebih dahulu atau merasa terancam. Selain itu, kadang mereka juga hanya menggigit tanpa menyuntikkan bisa (gigitan ‘kosong’ atau gigitan ‘kering’). Maka tidak semua gigitan kobra pada manusia berakhir dengan kematian, bahkan cukup banyak persentase gigitan yang tidak menimbulkan gejala keracunan pada manusia.
Meski demikian, orang harus tetap berwaspada apabila tergigit ular ini, namun jangan panik. Yang terbaik, perlakukan luka gigitan dengan hati-hati tanpa membuat luka-luka baru di sekitarnya (misalnya untuk mencoba mengeluarkan racun). Jika mungkin, balutlah dengan cukup kuat (balut dengan tekanan) bagian anggota tubuh antara luka dengan jantung, untuk memperlambat –namun tidak menghentikan– aliran darah ke jantung. Usahakan korban tidak banyak bergerak, terutama pada anggota tubuh yang tergigit, agar peredaran darah tidak bertambah cepat. Kemudian bawalah si korban sesegera mungkin ke rumah sakit untuk memperoleh antibisa (biasanya di Indonesia disebut SABU, serum anti bisa ular) dan perawatan yang semestinya.
Semburan bisa ular sendok, apabila mengenai mata, dapat mengakibatkan iritasi menengah dan menimbulkan rasa pedih yang hebat. Mencucinya bersih-bersih dengan air yang mengalir sesegera mungkin dapat membilas dan menghanyutkan bisa itu, mengurangi iritasi dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada mata.
  • Sanca kembang adalah sejenis ular tak berbisa yang berukuran besar. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 10 meter. Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular sawah;sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated pythonatau kerap disingkat retics.

Sanca --terutama yang kecil-- kerap dipelihara orang karena relatif jinak dan indah kulitnya. Pertunjukan rakyat, seperti topeng monyet, seringkali membawa seekor sanca kembang yang telah jinak untuk dipamerkan. Sirkus lokal juga kadang-kadang membawa sanca berukuran besar untuk dipamerkan atau disewakan untuk diambil fotonya.
Sanca banyak diburu orang untuk diambil kulitnya yang indah dan bermutu baik. Lebih dari 500.000 potong kulit sanca kembang diperdagangkan setiap tahunnya. Sebagian besar kulit-kulit ini diekspor dari Indonesia, dengan sumber utama Sumatra dan Kalimantan. Semua adalah hasil tangkapan di alam liar.
Jelas perburuan sanca ini sangat mengkhawatirkan karena mengurangi populasinya di alam. Catatan dari penangkapan ular komersial di Sumatra mendapatkan bahwa sanca kembang yang ditangkap ukurannya bervariasi antara 1 m hingga 6 m, dengan rata-rata ukuran untuk jantan 2.5 m dan betina antara 3.1 m (Medan) – 3.6 m (Palembang). Kira-kira sepertiga dari betina tertangkap dalam keadaan reproduktif (Shine et al. 1999). Hingga saat ini, ular ini belum dilindungi undang-undang. CITES (konvensi perdagangan hidupan liar yang terancam) memasukkannya ke dalam Apendiks II.
Sanca kembang hidup di hutan-hutan tropis yang lembap (Mattison, 1999). Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa.
Makanan utamanya adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lain seperti biawak. Ular yang kecil memangsa kodokkadal dan ikan. Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjingmonyetbabi hutanrusa, bahkan manusia yang ‘tersesat’ ke tempatnya menunggu mangsa (Mattison 1999, Murphy and Henderson 1997, Shine et al. 1999). Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.
Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan napas. Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya. Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya.
Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali. Seekor sanca yang dipelihara di Regent’s Park pada tahun 1926 menolak untuk makan selama 23 bulan, namun setelah itu ia normal kembali (Murphy and Henderson 1997).